Ibnu al-Mubarak berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang tinggi derajatnya seperti Imam Malik. Beliau mencapai derajat itu bukan karena banyaknya shalat atau puasa. Hanya saja karena beliau punya ibadah rahasia.”
Al-Hafizh adz-Dzahabi rahimahullahu Ta’ala memberi komentar atas pernyataan ini, dengan berkata, “Itu karena apa yang dilakukan Imam Malik berupa menyebarkan dan mengajarkan ilmu lebih utama daripada banyaknya shalat dan puasa.” Ini salah satu alasannya.
Karena perhatian besar pada amalan-amalan yang manfaatnya dapat dirasakan banyak orang lebih utama daripada amalan-amalan yang manfaatnya hanya dirasakan pelakunya saja.
Namun, ada juga alasan lainnya, yaitu alasan yang diisyaratkan oleh Ibnu al-Mubarak itu sendiri: “Hanya saja karena beliau punya ibadah rahasia.”
Jadi, alasan yang lebih kuatnya–Allahu a’lam–adalah karena Imam Malik dulu punya ibadah rahasia. Beliau punya ibadah-ibadah yang beliau rahasiakan, yang dengan ibadah itu, Allah Ta’ala meninggikan derajatnya.
Yang menjadi tolok ukur adalah yang tersembunyi (niat atau isi hati) dan rahasia antara seorang hamba dengan Tuhannya. Bukan apa yang tampak di hadapan manusia.
Karena bisa jadi ada orang yang terlihat dalam tampilan seperti orang yang sedikit melakukan amal saleh. Namun antara dirinya dengan Tuhannya terdapat rahasia. Bisa jadi ia punya perhatian besar terhadap amalan hati yang dapat meninggikan derajatnya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.
Bisa jadi juga ia punya amal-amal saleh yang ia lakukan secara rahasia, sehingga itu meninggikan derajatnya. Jadi, patokannya adalah apa yang ada dalam hati dan amalan-amalan rahasia, karena itulah yang dapat mengangkat derajat pelakunya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla menuju derajat yang tinggi.
====
قَالَ ابْنُ الْمُبَارَكِ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا ارْتَفَعَ قَدْرُهُ مِثْلَ الْإِمَامِ مَالِكٍ لَمْ يَكُنْ كَثِيرَ صَلَاةٍ وَلَا صِيَامٍ إِلَّا أَنْ تَكُونَ لَهُ سَرِيرَةٌ
وَعَلَّقَ عَلَى هَذَا الْحَافِظُ الذَّهَبِيُّ رَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى عَلَى الْجَمِيعِ فَقَالَ إِنَّ مَا فِيهِ الْإِمَامُ مَالِكٌ مِنْ نَشْرِ الْعِلْمِ وَتَعْلِيمِهِ أَفْضَلُ مِنْ كَثْرَةِ الصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ وَهَذَا جَانِبٌ
أَنَّ الْعِنَايَةَ بِالْأَعْمَالِ الَّتِي نَفْعُهَا مُتَعَدٍّ أَفْضَلُ مِنَ الْعِنَايَةِ بِالْأَعْمَالِ الَّتِي نَفْعُهَا قَاصِرٌ عَلَى صَاحِبِهَا
لَكِنْ أَيْضًا الْأَمْرُ الْآخَرُ هُوَ الَّذِي أَشَارَ إِلَيْهِ ابْنُ مُبَارَكٍ نَفْسُهُ إِلَّا أَنْ تَكُونَ لَهُ سَرِيرَةٌ
فَالَّذِي يَظْهَرُ وَاللَّهُ أَعْلَمُ أَنَّ الْإِمَامَ مَالِكًا كَانَ لَهُ سَرِيرَةٌ وَكَانَ لَهُ عِبَادَاتٌ فِي الْخَفَاءِ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى بِهَا قَدْرَهُ
وَالْعِبْرَةُ بِالسَّرَائِرِ وَالْعِبْرَةُ بِمَا يَكُونُ بَيْنَ الْعَبْدِ وَرَبِّهِ لَا بِمَا يَظْهَرُ لِلنَّاسِ
فَإِنَّ بَعْضَ النَّاسِ قَدْ يَظْهَرُ بِمَظْهَرِ الْمُقِلِّ الْأَعْمَالَ الصَّالِحَةَ لَكِنْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ رَبِّهِ سَرِيرِةٌ فَقَدْ يَكُونُ لَهُ عِنَايَةٌ بِأَعْمَالِ الْقُلُوبِ الَّتِي تَرْفَعُ أَصْحَابَهَا عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ دَرَجَاتٍ عَظِيمَةً
وَقَدْ يَكُونُ لَهُ أَعْمَالٌ صَالِحَةٌ يَعْمَلُهَا فِي الْخَفَاءِ تَرْفَعُ قَدْرَهُ فَالْعِبْرَةُ بِمَا يَكُونُ فِي الْقَلْبِ وَالْعِبْرَةُ بِالسَّرَائِرِ فَهِيَ الَّتِي تَرْفَعُ أَصْحَابَهَا عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ دَرَجَاتٍ عَلِيَّةً